BANJARTIMES– Cerita tentang Saranjana, sebuah kota gaib yang konon terletak di Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan, bakal diangkat ke layar lebar.
Film produksi DHF Entertainment yang ke-6 ini ditargetkan tayang di bioskop pada awal 2023 mendatang. Hal tersebut disampaikan oleh Johansyah Jumberan, produser sekaligus salah satu penulis naskah Saranjana: Kota Ghaib.
Joe -sapaan Johansyah- mengatakan saat ini pihaknya terus mematangkan proses pra-produksi seperti pencarian sejumlah talent atau pemain. Sementara, untuk naskah sudah boleh dibilang matang.

Nantinya, film ini bakal dibungkus dengan konsep horror petualangan, berbahasa Banjar dan Indonesia, dengan latar tempat di Kotabaru, Hulu Sungai Selatan, serta Hulu Sungai Tengah.
Beberapa adegan akan menggunakan teknologi computer-generated imagery (CGI) untuk menggambarkan potret masyhurnya kota gaib Saranjana. Namun, untuk gambaran kisah secara umum belum bisa dibeberkan lebih jauh.
“Kita pengen kasih kejutan. Menurut saya ini akan sangat epic banget sih,” ujar Joe, kepada Banjartimes, Selasa (28/6/2022).
Mengangkat Lokalitas
Ide penggarapan film Saranjana: Kota Ghaib ini bukan datang begitu saja. Joe bilang, pihaknya belakangan melihat film beraliran horror di Indonesia sedang digandrungi banyak penonton.
Namun demikian, ia melihat cerita yang diangkat lebih banyak berada di Jawa. Sedangkan, untuk kisah-kisah mistis lainnya seperti di Kalimantan belum terangkat.
“Hampir enggak ada yang berlatar belakang (film horror) yang di luar Jawa. Makanya kita bawa Kalimantan. Kebetulan saya lahir juga di Kalimantan. Jadi menurut saya, kenapa sih kita enggak bikin yang beda,” ujar Joe.

Lantaran mengambil latar cerita dan lokasi syuting di Kalimantan Selatan, DHF Entertainment juga dipastikan akan merekrut sejumlah kru dan talent yang berasal dari daerah.
Tak cuma itu, original soundtrack (ost) dari film Saranjana: Kota Ghaib pun tengah digarap oleh grup musik asal Banjarmasin, JEF.
Pengalaman Aneh di Balik Layar
Penggarapan film horror terkadang tidak luput dari kisah-kisah aneh di baliknya. Dan ini yang dirasakan pula oleh Joe.
Pengalaman tersebut ia alami tak lama setelah film garapan DHF sebelumnya yang berjudul Iblis dalam Kandungan beres ditayangkan ke bioskop, awal tahun 2022.
Saat itu, Joe tengah berpikir untuk menggarap film lain, tapi, ia masih belum tahu cerita apa lagi yang akan diangkat.
Namun, di suatu malam, ketika sedang scroll media sosial, ia mendapati konten kesaksian Ari Lasso dan Tantri Kotak saat tampil di Kotabaru, Kalsel yang viral di medsos. Banyak yang mengaitkan kesaksian mereka berhubungan dengan Saranjana.
“Tapi waktu itu masih belum kepikiran penuh ya untuk menggarap film Saranjana,” bebernya.
Hanya saja, rasa yakin Joe menggarap film ini bulat setelah salah seorang teman di Facebook tiba-tiba mengomentari foto lawasnya yang lagi liburan di Bali bersama teman, beberapa hari kemudian setelah menonton konten Ari Lasso dan Tantri Kotak.
“Ada komen terbaru yang bilang ‘Bang Joe, Saranjana itu kotanya mistis, lho’. Itu doang dia ngomong. Padahal, itu foto lama, sekitar tahun 2020. Saya juga enggak ada forward foto itu, enggak ada juga minta saran cerita film. Tiba-tiba aja gitu. Agak mistis sih menurut saya,” tandas Joe. (jrx)