Dorong Kesetaraan, Puluhan Transpuan di Banjarmasin Dilatih Mahir Public Speaking

BANJARTIMES– Puluhan transpuan di Kota Banjarmasin mengikuti pelatihan public speaking di Hotel Victoria River View Banjarmasin, Senin (27/6/2022).  

Pelatihan tersebut digelar oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kalsel. Para transpuan mendapat pembekalan materi dari Princess Keket Fortuna, seorang influencer yang juga transpuan di Kota Banjarmasin. 

Keket memiliki latar belakang sebagai Public Speaker of Miss Queen Indonesia. Gelar ini ia dapat dari hasil mewakili Kalimantan Selatan dalam ajang Miss Queen Indonesia 2021. 

Princess Keket Fortuna, Miss Queen Kalsel 2021. (Source: Keket/Istimewa)

Alhasil, ia dipilih untuk mengajari teman dari komunitas sebayanya belajar dasar public speaking karena ilmu tersebut masih dibutuhkan para transpuan di kota ini.

Dalam sesi pelatihan, ia sendiri mengapresiasi para peserta yang sudah antusias dan berani memperkenalkan diri, menjelaskan hobi dan keseharian mereka, serta kesan dan pesan selama mengikuti acara tersebut. 

Intinya, para peserta didorong untuk tidak lagi malu dan gugup untuk berbicara di depan publik atau lingkungan sekitarnya. 

“Kita tahu transpuan di Banjarmasin itu minim sekali (materi) tentang public speaking. Kenapa itu terjadi? Karena mereka tidak dapat mengakses ilmu-ilmu seperti ini,” ujar Public Speaker of Miss Queen Indonesia ini. 

Padahal, menurut Keket, kemampuan komunikasi seperti ini menjadi modal dasar untuk segala hal, khususnya ketika para transpuan mencari pekerjaan.

“Ada riset yang menunjukkan bahwa lima persen kita bisa memperoleh pekerjaan dari kemampuan akademik, 15 persen dari pengalaman, dan 80 persennya bisa didapatkan dari skill komunikasi,” tuturnya.

“Dengan belajar komunikasi, maka peluang (mendapatkan pekerjaan) akan makin tinggi” tambah Keket yang juga Public Speaker of Miss Queen Indonesia ini.

Dengan adanya pelatihan ini, Keket juga berharap para transpuan bisa terdorong untuk keluar dari zona nyaman dan mencari pekerjaan-pekerjaan di sektor-sektor utama.

Mendorong Kesetaraan

Peningkatan kapasitas ini juga digagas PKBI Kalsel dengan tujuan agar kelompok transpuan di Kota Banjarmasin terus mendapat kesetaraan dan penerimaan di lingkungan keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

Selama ini, keberadaan transpuan di Banjarmasin memang boleh dibilang masih “pasang surut”. Simpelnya, ada yang menerima ada yang tidak.

Dari lingkungan keluarga, misalnya, Keket menceritakan ada teman-teman sebayanya yang akhirnya hengkang atau diusur dari rumah karena gender atau pun ekspresinya.

“Ada beberapa teman-teman yang belum disetujui keluarganya menjadi seorang transpuan. Sehingga mereka ngekos di kampung lain untuk mengekspresikan dirinya,” tutur Keket.

“Tapi enggak separah dulu. Sekarang sudah project integrasi atau penyatuan transpuan kembali ke keluarga (program dari Keket selaku Misqueen Kalsel 2021),” tambahnya.

Di lingkungan masyarakat, Keket menilai bahwa warga Banjarmasin memiliki rasa toleransi yang tinggi sehingga penerimaan transpuan sudah berjalan dengan baik. Ini dengan syarat asal mereka tidak melakukan tindak kriminal seperti narkoba atau aksi-aksi kejahatan lainnya.

“Selagi masih koridor nilai-nilai kehidupan, mereka masih bisa diterima, buktinya dengan adanya beberapa teman-teman yang diundang ke hajatan-hajatan atau perkawinan, ini salah satu indikasi mereka diterima,” ujarnya.

Lantas, bagaimana dengan level penerimaan transpuan di pemerintah kota? Soal ini, Keket menilai perhatian pemkot cenderung kurang. Contoh kasus, dalam setiap event pemerintahan, komunitas transpuan tak pernah lagi dilibatkan.

“Dari segi penerimaan pemerintah masih kurang, bukankah Banjarmasin adalah kota inklusi? Tapi kami sebagai minoritas, kita tidak mendapatkan itu. Kita tidak mendapatkan hak itu,” tegas Keket. (jrx)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *