BANJARTIMES– Masa sulit Pandemi Covid-19 memicu kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Banjarmasin kian meningkat drastis. Dari catatan pemerintah kota saja, sudah ada 41 laporan kekerasan yang masuk dalam kurun waktu enam bulan terakhir.
Jenis kasusnya jelas beragam. Namun, yang paling banyak terjadi dan dilaporkan adalah kasus kekerasan fisik (termasuk kekerasan seksual) maupun psikis.
Kepala DPPPA Kota Banjarmasin, Iwan Fitriady, menyebutkan salah satu pemicu paling dominan dalam peningkatan kasus ini adalah persoalan ekonomi keluarga yang kian lesu selama pandemi.
“Banyaknya kepala keluarga yang kehilangan pekerjaan. Hal itu sangat berdampak pada emosi dan perilaku kepada anggota keluarganya,” jelas Iwan, Senin (10/8/2020).
Iwan memaparkan bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak seperti fenomena gunung es. Ia berasumsi kasus kekerasan yang dilaporkan hanya sedikit dibandingkan dengan kasus yang sebenarnya terjadi.
“Jika banyak masyarakat yang peduli dan berani untuk melaporkan kasus kekerasan maka kami akan mudah mengatasi dan memproses persoalan tersebut,” ucap Iwan.
Jika tidak dilaporkan secepatnya, ia khawatir dampak dari kekerasan terutama pada anak akan menyebabkan traumatik berkepanjangan jika tidak dilayani dengan baik.
“Takutnya si anak yang mengalami kekerasan jika tidak ditangani dengan benar maka si korban akan menjadi pelaku,” jelasnya.
Kendati begitu, Iwan tak menjelaskan bagaimana proses pelaporan ini bisa berjalan efektif di tangan DPPPA. Ia cuma bilang pihaknya akan segera menindaklanjuti persoalan kekerasan tersebut.
Adapun menurutnya sangat perlu upaya ketahanan keluarga untuk mengatasi kekerasan terhadap perempuan dan anak pada masa pandemi ini. Iwan juga menegaskan adanya imbauan dari pemerintah agar tetap di rumah harus dimanfaatkan dengan baik untuk berkumpul dengan keluarga.
“Jadi orang tua dan anak-anaknya itu harus tau bagaimana caranya agar kesempatan berkumpul ini berdampak baik. Kita sebelum pandemi sangat ingin berkumpul dengan keluarga tetapi nyatanya banyak yang tidak memanfaatkannya dengan benar,” ujarnya. (bt)