BANJARTIMES– Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKtp) yang saban tahun digelar pada akhir November dicetus secara perdana di Kota Banjarmasin, pada Rabu (25/11/2020) sore tadi.
Digagas oleh para aktivis yang tergabung dalam komunitas Narasi Perempuan, aksi ini dipusatkan di Jalan S Parman atau perempatan Belitung.
Ada sederet isu yang mereka bawa dalam aksi 16HAKtp di kota seribu sungai. Misalnya, para aktivis meminta kasus kekerasan berbasis gender (KGB) segera dihentikan. Narasi Perempuan juga menyuarakan problem upah murah yang acapkali pekerja wanita.
Selain itu, mereka menyentil masalah kasus kekerasan di dunia kerja (yang tidak melulu terjadi di tempat kerja, kasus pemerkosaan saat 98′, hingga kekerasan perempuan di Papua.
Perwakilan Narasi Perempuan, Rizky Anggarini SF, menaruh harapan aksi 16HAKtP bisa menjadi pemantik agar warga Kalsel bisa lebih sadar terhadap isu-isu gender.

“Isu-isu seperti ini memang tidak seksi di Banjarmasin. Arti tidak seksi, masih kurang awareness dari masyarakat kita sendiri,” kata Kiky, sapaan Rizky.
Dalam kesempatan itu, Kiky juga tak lupa menyinggung problem lokal yang acapkali mengorbankan perempuan. Dia mencontohkan, angka pernikahan anak di provinsi yang cenderung masih tinggi.
Meminjam data Badan Pusat Statistik, Kalimantan Selatan memang menjadi provinsi dengan angka perempuan menikah sebelum usia 18 tertinggi di Indonesia yaitu 21.2 persen. Diikuti Kalimantan Tengah 20.2 persen.
Selain itu, ia juga menyinggung problem kekerasan seksual di lingkup kampus dan keluarga yang masih mengintai perempuan di Kalsel.
Kenapa 16 Hari?
Dilansir dari suara.com, 16 hari adalah rentang waktu dari tanggal 25 November yang merupakan Hari Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan hingga 10 Desember yang merupakan Hari HAM Internasional. Sepanjang 16 hari tersebut juga terdapat peringatan-peringatan yang erat kaitannya dengan perempuan.
Berikut adalah hari peringatan sepanjang 16 HAKTP:
25 November – Hari Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan
1 Desember – Hari AIDS Sedunia
2 Desember – Hari Internasional Penghapusan Perbudakan
3 Desember – Hari Internasional bagi Penyandang Cacat
5 Desember – Hari Internasional bagi Sukarelawan
6 Desember – Hari Tidak Ada Toleransi bagi Kekerasan Terhadap Perempuan
10 Desember – Hari HAM Internasional. (mrz)